HUT ke-21 Perumda TM Palopo, Telah Menjadi BUMD Terbaik Pertama di Sulsel
PALOPO | JELASKATA.co.id – Dalam usia ke-21 tahun, Perusahan Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda-TM) Kota Palopo telah menjadi BUMD terbaik pertama di Sulawesi Selatan dan urutan 33 dari 350 an BUMD se Indonesia.
Tepat hari ini, Perumda TM merayakan Hari Ulang Tahun ke-21 tahun mereka.
Sebagai puncak perayaan HUT dengan tema menuju BUMD ternama di Indonesia, Perumda TM Palopo menggelar tasyakuran bersama Forkopimda, anggota DPRD dan anak panti asuhan.
Turut hadir dalam acara tersebut PJ. Wali Kota Palopo, Firmanza DP.
Selain itu, peringatan HUT ke-21 ini, Perumda TM juga turut memberikan santunan kepada 3 panti asuhan dan beberapa kegiatan kemanusian lainnya
Direktur Utama (Dirut) Perumda TM Palopo, M Tawakkal mengatakan dengan pencapaian kinerja yang trennya meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan audit kinerja BPKP Sulsel.
“Perumda TM Kota Palopo kembali berhasil mempertahankan peringkat pertama atas capaian kinerja BUMD Air Minum kategori sehat,” tandasnya.
Sementara, Pj. Wali Kota Kota Palopo mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan pencapaian semua pihak dalam melakukan layanan dasar kepada masyarakat.
“Tercatat Perumda TM merupakan BUMD terbaik se Sulsel dan urutan ke-33 se Indonesia. Ini merupakan hasil kerja dari semua pihak, bukan hanya Direksi, Dewas (Dewan Pengawas) dan pegawai saja,” kata Firmansyah, Kamis (09/10/25).
“Namun pencapaian merupakan hasil kerja sama kita semua, karena layanan air bersih merupakan layanan dasar pemerintah kepada masyarakat,” lanjutnya.
Firmanzah menjelaskan selain apresiasi yang ia sampaikan, dirinya juga memberikan saran dalam melakukan optimalisasi layanan kepada masyarakat di tengah keterbatasan sarana dan prasarana penunjang Perumda TM Palopo.
“Tentunya selain saya menyampaikan apresiasi, jangan juga terlalu bangga, karena kita harus mengingat juga melayani secara optimal dan memperbaiki terus, menggenjot hasil telah di capai, karena layanan kita di atas 95 persen telah tersentuh sisanya pemerintah pikirkan di wilayah pegunungan,” jelasnya.
Selain itu, Firmanzah juga mengupayakan agar semua pihak melakukan kolaborasi pemikiran, dalam menjaga lingkungan agar sumber air perumda TM tetap terjaga.
“Dengan sumber daya yang terbatas, tapi tetap memaksimalkan layanan. Sekarang kita pikir pembangunan kolam retensi sebagai sumber air baku. Ini perlu dilakukan secara kolaborasi, karena pelayanan air bersih merupakan pelayanan dasar dan ini merupakan atensi pemerintah pusat,” terangnya. (***)
Tinggalkan Balasan