Lagi Lagi Ada Kasus Pelecehan Terhadap Siswi SD di Toraja Utara, Sudah 3 Bulan Belum Ada Titik Terang, Terduga Pelaku Menghilang
TORAJA UTARA | JELASKATA.co.id – Kembali terdapat dugaan pelecehan terhadap siswi SD di Kabupaten Toraja Utara.
Kini dialami oleh siswi SD berinisial W berusia 10 tahun.
Korban bersekolah di SD Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara.
Namun sayangnya, kasus ini nampaknya belum juga menemui titik terang.
Kurang lebih 3 bulan sejak laporan pertama kali dibuat orang tua korban, namun belum ada kejelasan Polres Toraja Utara untuk menangkap terduga pelaku.
Terduga pelaku sendiri diketahui berinisial NP (50), bertempat tinggal di samping SD tempat korban sekolah.
Saat ini, terduga pelaku diketahui kabur dan tidak berada di rumah.
“Terduga pelaku kabur saat proses pemeriksaan saksi, pelaku tak ada lagi di rumahnya,” kata Yurni, pendamping resmi korban dari LSM YESMa.
Yurni menjelaskan, dari pemeriksaan sementara YESMa bahwa diduga tindakan tidak senonoh pelaku sudah dilakukan kepada banyak siswa.
“Hasil penelusuran sementara bahwa terduga pelaku ini bisa dikatakan ‘penjahat seksual’, karena diduga sudah banyak siswa yang menjadi korban,” jelasnya.
Ia berharap agar pelaku cepat ditangkap oleh pihak berwajib (Polres Toraja Utara).
“Ini pasti pihak keluarga mengetahui keberadaan pelaku. Saya harap petugas kepolisian mencari keberadaan pelaku dari meminta keterangan keluarga korban,” tutupnya.
Diketahui, dari keterangan ayah korban, mereka sudah melaporkan secara resmi kasus tersebut pada tanggal 16 Juli 2024 lalu.
Sedangkan kejadian naas yang dialami W pada tanggal 10 Juli 2024. Lokasi kejadian di sekitar rumah terduga pelaku yang letaknya di samping sekolah.
Terduga pelaku berprofesi sebagai supir angkutan umum.
Andarias Rantepadang, orang tua korban, mengatakan bahwa ia dan keluarga kecewa dan terus mencari keadilan.
“Sekarang ini kondisi psikis anak saya sangat terganggu, bahkan sulit untuk bersekolah karena trauma yang dialaminya,” kata Andarias kepada Tribun Toraja, Rabu (16/10/2024) pagi.
Andarias mengaku bekerja sebagai pegawai swasta di Kalimantam Timur (Kaltim).
Ia pun cuti dari pekerjaan agar bisa mengurus kasus yang menimpa putrinya.
“Saya sendiri harus izin dari pekerjaan dan datang jauh-jauh ke sini untuk mengurus masalah ini,” tuturnya.
Menurut Andarias, keluarganya telah berulang kali berkomunikasi dengan pihak kepolisian, namun sejauh ini masih “dijanji”.
“Kalau berjanji semua bisa berjanji, tapi keluarga butuh langkah konkrit. Kemarin, Selasa (15/10/2024)kami kembali mendatangi Polres Toraja Utara, namun belum ada kejelasan,” tuturnya.
Ayah korban diketahui sudah dua kali datang ke Polres Toraja Utara. Sedangkan ibu korban sudah berulang kali ke Polres Toraja Utara.
Andarias bahkan meminta pihak Polres Toraja Utara agar serius menangani hal tersebut.
“Tolong serius pak kami ini rakyat biasa kasian,” tutupnya. ***
Tinggalkan Balasan