Ramai Soal Krisis Obat-Obatan di Sulsel, Direktur RSUD Batara Guru Pastikan Stok Obat Aman
LUWU | JELASKATA.CO.ID – Beberapa waktu belakangan ini, Pemprov Sulsel mendapat kritikan akibat krisis obat-obatan melanda rumah sakit.
Salah satunya Rumah Sakit RS Labuang Baji Makassar. RS tersebut merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sulsel.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Andi Patarai Amir, menyatakan dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RS Labuang Baji, Rabu (28/5/2025) pagi.
Selama sidak, ada kekurangan stok obat di RS Pemprov Sulsel tersebut.
Andi Patarai Amir, menjelaskan pihaknya sebelumnya menerima informasi mengenai keterbatasan stok obat di RS Labuang Baji.
Setelah melakukan sidak, laporan tersebut terbukti benar adanya.
“Pagi tadi kami langsung melakukan sidak ke RS dan memang kenyataannya seperti itu. RS mengakui adanya keterlambatan distribusi obat akibat perubahan mekanisme yang terjadi,” ungkap Patarai.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Batara Guru Kota Belopa, dr Daud Mustakim, memastikan proses pengadaan obat di rumah sakit yang dipimpinnya berjalan lancar dan tanpa kendala.
Ia menjelaskan, pengadaan dilakukan setiap bulan melalui sistem e-katalog.
“Kami menggunakan e-katalog versi 5 karena versi 6 yang sempat dicoba belum berjalan optimal. Alhamdulillah, kami tidak mengalami kendala sejauh ini,” ujar dr Daud saat diwawancarai pada Kamis (29/5/2025).
Diketahui, barang dan jasa pada katalog versi 5 yang telah ditertibkan surat pesanan sebelum 20 Maret 2025 tetap dapat dilanjutkan.
Lebih lanjut, dr Daud menegaskan, pembelian obat-obatan untuk kebutuhan rumah sakit dilakukan setiap bulan.
Dirinya tidak melakukan intervensi dalam proses pengadaan.
“Saya tidak tahu secara teknis, karena ada tim yang menangani. Pengadaan dilakukan sesuai kebutuhan, dan saya tidak campur tangan,” tegasnya.
Saat berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan Luwu, dr Rosnawary belum memberikan keterangan. (***)
Tinggalkan Balasan