Angka Pengangguran di Luwu Naik 970 Orang
LUWU | JELASKATA.CO.ID – Angka pengangguran di Kabupaten Luwu pada Agustus 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan Agustus 2023.
Dimana jumlah pengangguran sebanyak 8.212 orang, meningkat 970 orang.
Meski demikian, jumlah penduduk bekerja di Luwu juga bertambah 1.577 orang, menjadi 190.018 orang.
Diketahui, BPS Luwu merilis data terbaru mengenai keadaan ketenagakerjaan di daerah tersebut per Agustus 2024.
Berdasarkan data tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat sebesar 68,31 persen, mengalami penurunan sebesar 0,30 persen poin dibandingkan Agustus 2023.
Dari 290.190 penduduk usia kerja di Kabupaten Luwu, sebanyak 198.230 orang masuk dalam kategori angkatan kerja.
Penduduk usia kerja (PUK) yang berumur 15 tahun ke atas.
Penduduk usia kerja cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Luwu.
Penduduk usia kerja pada Agustus 2024 sebanyak 290.190 orang, naik sebanyak 4.973 orang dibandingkan Agustus 2023.
Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 198.230 orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 91.960 orang.
Sementara untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan dibanding Agustus 2023.
TPAK pada Agustus 2024 sebesar 68,31 persen, turun 0,30 persen poin dibanding Agustus 2023.
Berdasarkan jenis kelamin, pada Agustus 2024, TPAK laki-laki sebesar 81,73 persen, lebih t inggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 54,78 persen.
Dibandingkan Agustus 2023, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 2,59 persen poin, sedangkan TPAK Perempuan mengalami kenaikan sebesar 1,98 persen poin.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Luwu tercatat mengalami kenaikan.
Pada Agustus 2024, TPT mencapai 4,14 persen, naik 0,44 persen poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam lapangan pekerjaan, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan proporsi 44,75 persen, diikuti sektor jasa-jasa sebanyak 43,12 persen, dan sektor manufaktur sebesar 12,12 persen.
Dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, mayoritas pekerja di Luwu merupakan lulusan SMA/sederajat (39,80 persen), disusul lulusan Perguruan Tinggi (20,10 persen).
Selain itu, sebanyak 24,60 persen pekerja berpendidikan maksimal SD, dan 15,50 persen lainnya lulusan SMP/sederajat.
Ketua Tim Teknis BPS Luwu, Rahmat menyebut, data tersebut dihasilkan lewat survei yang diadakan dua kali setahun pada bulan Februari dan Agustus.
“Sampel besarnya ada di bulan Agustus yang datanya bisa estimasi sampai level kabupaten. Kalau yang Februari sampelnya sedikit jadi hanya sampai level provinsi. Jadi kesimpulannya data ini sifatnya tahunan, kebetulan bulan Agustus pelaksanaanya,” bebernya, Rabu (7/5/2025). (***)
Tinggalkan Balasan