Jelaskata.co.id

Informasi dan Edukasi

Empat Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung DPRD Makassar: Aksi Anarkis Berujung Tragedi

 

Makassar, Sulawesi Selatan – Sebuah demonstrasi yang berakhir anarkis di Kota Makassar pada Jumat (29/8) malam berubah menjadi tragedi memilukan. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dilalap api setelah diserang massa yang melemparkan bom molotov. Insiden ini tidak hanya menyisakan kerugian materiil yang besar, tetapi juga merenggut nyawa empat orang yang terjebak di dalam kobaran api.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dahyal, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Makassar, membenarkan kabar duka ini. “Ada empat orang meninggal,” ujar Dahyal saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Para korban meninggal dunia dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Makassar, M. Fadli Tahar, menjelaskan bahwa korban masing-masing meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Grestelina. Korban tewas diidentifikasi yaitu, Syaiful Anwar, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Kecamatan Ujung Tanah. Ia menghadiri rapat paripurna mewakili camat.

Ubay, seorang fotografer DPRD Kota Makassar. Ia ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar. Dan Sarina, staf pendamping anggota dewan. Ia dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran dalam kondisi tak bernyawa. Serta Budi, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang meninggal setelah melompat dari lantai empat gedung untuk menyelamatkan diri.

Menurut saksi mata, kejadian berlangsung sangat cepat. Serangan dimulai sore hari saat sekelompok orang tak dikenal melempari gedung dengan bom molotov. Selang beberapa saat, massa yang merupakan bagian dari demonstrasi pun menyerbu masuk. Aksi ini merupakan rentetan dari demonstrasi yang dilatarbelakangi sejumlah isu nasional yang telah terakumulasi.

Di halaman gedung, puluhan kendaraan, termasuk mobil dan sepeda motor, turut menjadi sasaran amuk massa. Kendaraan-kendaraan tersebut terbakar habis. Banyaknya kendaraan yang hangus dikarenakan pada saat kejadian, sedang berlangsung rapat paripurna sehingga banyak kendaraan staf dan anggota dewan yang terparkir.

Hingga Sabtu (30/8) dini hari, api masih berkobar hebat di gedung DPRD. Tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar terus berupaya memadamkan sisa-sisa api dan melakukan proses pendinginan. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Aparat kepolisian kini sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengusut tuntas pelaku di balik aksi anarkis ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini