Luwu Banjir Lagi !!! Rumah dan Fasilitas Pendidikan Terndam
LUWU | JELASKATA – Kabupaten Luwu kembali terndam banjir. Kali ini banjir terjadi di Kecamatan Suli dan Suli Barat.
Banjir terjadi Sungai Suli yang tak bisa lagi menampung debit air usai diguyur hujan lebat berjam-jam sejak Minggu (14/4/2025) petang hingga malam.
Akibatnya, banjir setinggi 50 centimeter hingga 1,5 meter merendam Kecamatan Suli dan Suli Barat.
Dari data BPBD Luwu, setidaknya ada 800 rumah warga yang terdampak.
Tak hanya itu, sejumlah fasilitas pendidikan juga tak luput menjadi sasaran banjir.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi merincikan, terdapat 7 bangunan sekolah dasar (SD) yang terendam banjir.
Diantaranya, SDN 472 Tobolong, SDN 11 Buntu Barana, SDN 15 Botta, SDN 17 Lempokasi, SDN 228 Suli, SDN 14 Tangkalasi dan SDN Tammalumu.
Karena sisa endapan lumpur sehabis banjir masih berada di halaman sekolah dan bangunan kelas, proses belajar-mengajar terpaksa diliburkan.
“Kami rumahkan selama 3 hari, setelah itu kita pantah kembali kondisi sekolahnya. Apa sudah layak atau belum. Kalau belum, kita tambah lagi waktu pembersihannya,” bebernya saat dimintai keterangan Tribunluwu.com, Selasa (15/4/2025).
Kata Andi Palanggi, setidaknya ada lebih dari 450 siswa yang terpaksa melanjutkan pelajaran dari rumah mereka masing-masing.
Kendati demikian, proses pembelajaran tetap berlangsung meski dilakukan di rumah masing-masing siswa.
“Jadi untuk sementara, proses pembelajaran dialihkan ke rumah masing-masing siswa. Nanti guru, akan membagikan tugas,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Luwu, Andi Padlan merincikan terdapat 5 sekolah yang terdampak banjir di wilayah Suli-Suli Barat.
“Dampaknya macam-macam, misal di SDN 15 Botta, ketinggian air 30 centimeter masuk ke ruangan kelas mengakibatkan 2 buah laptop, lacay lcd dan 1 buah sound system rusak. Kalau SDN 11 Buntu Barana, terdampak banjir setinggi lutut orang dewasa, sebagian buku pelajaran terendam,” beber Andi Padlan.
Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Luwu, Karyadi mengaku, ketinggian air bervariasi mulai 50 centimeter hingga terparah mencapai 1,5 meter.
BPBD mencatat, sekitar 800 unit rumah warga terdampak banjir, dengan rincian 300 unit di Kecamatan Suli Barat dan sekitar 500 unit di Kecamatan Suli.
Fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, lahan pertanian, serta fasilitas umum lainnya juga turut terendam.
Kata Karyadi, sejumlah warga di Kelurahan Murante sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ia menambahkan, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan serius, namun BPBD masih melakukan pendataan dan penilaian kerugian di lapangan. (***)
Tinggalkan Balasan