Operasi Ketupat 2025 Dimulai, Polres Luwu Dirikan 4 Pos Pengamanan
LUWU | JELASKATA – Operasi Ketupat 2025 mulai digelar oleh Polres Luwu.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Syarifuddin menyebut bahwa sebanyak 36 personel Satlantas akan disiagakan selama Operasi Ketupat 2025 berlangsung.
Dalam operasi ini Polres Luwu juga menyiapkan 4 pos pengamanan.
Pos itu nantinya akan digunakan personel Satlantas Polres Luwu bersama dengan unsur terkait selama Operasi Ketupat berlangsung.
Menurut AKP Syarifuddin, pos terdiri pos terpadu dan pelayanan yang disebar di beberapa titik.
“Kami telah mendirikan Pos Terpadu di Kota Belopa, Pos Pelayanan di Kecamatan Ponrang, serta Pos Pengamanan di Kecamatan Bua dan Kecamatan Walenrang,” jelasnya, Jumat (21/3/2025).
Kata Syarifuddin, nantinya di setiap pos itu akan disediakan pemeriksaan kesehatan gratis dan tempat istirahat untuk pengendara.
“4 pos itu yang sudah disiapkan personel 36 Satlantas, nanti akan bergantian. Berarti ada sekitar 9 personel di setiap posnya,” akunya.
Polres Luwu diketahui juga sudah menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2025 dalam rangka pengamanan Idulfitri 1446 H pada Kamis (20/3/2025) sore, bertempat di Mapolres Luwu.
Diketahui Apel ini dipimpin oleh Wakil Bupati Luwu, Muh Dhevy Bijak Pawindu serta didampingi oleh Kapolres Luwu AKBP Arisandi.
Apel ini diikuti oleh jajaran personel Polres Luwu, unsur TNI Kodim 1403/Palopo, serta instansi terkait seperti Dishub, Satpol PP, Damkar, BPBD, Dinas Kesehatan, dan Senkom.
Sebagai tanda dimulainya Operasi Ketupat 2025, dilakukan penyematan pita operasi kepada perwakilan Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP.
Dalam amanat serentak Kapolri yang dibacakan oleh Wakil Bupati Luwu, ditekankan bahwa Operasi Ketupat 2025 merupakan bentuk kesiapan personel dalam mengamankan mudik Lebaran.
“Apel gelar pasukan ini merupakan bentuk komitmen kita untuk memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana, serta memperkuat sinergisitas dengan seluruh stakeholder terkait agar Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar,” jelas Arisandi membacakan amanar Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Diketahui, berdasarkan data Kementerian Perhubungan RI, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, pengamanan jalur mudik menjadi prioritas utama dengan memastikan kelancaran arus lalu lintas melalui rekayasa yang tepat serta optimalisasi pos pengamanan dan pelayanan bagi pemudik.
Kapolri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan relawan.
“Koordinasi yang baik sangat diperlukan dalam menangani kondisi darurat seperti kecelakaan lalu lintas atau bencana alam di jalur mudik. Selain itu, fasilitas kesehatan di pos pelayanan harus dioptimalkan untuk mendukung kebutuhan masyarakat,” terangnya. (***)
Tinggalkan Balasan